IDXchannel - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan disrupsi terhadap perdagangan global akibat krisis di Laut Merah dan rendahnya permukaan air di Terusan Panama.
Jan Hoffmann, pakar di Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB (UNCTAD), memperingatkan bahwa biaya pengiriman kontainer melonjak, sehingga meningkatkan risiko inflasi.
Akibat ancaman serangan kelompok Houthi asal Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah, perusahaan pelayaran menghindari perairan tersebut, jalur penting antara Asia dan Eropa.
Terusan Suez yang berada di ujung utara Laut Merah menangani 12% hingga 15% perdagangan global pada 2023, namun UNCTAD memperkirakan volume perdagangan melalui kanal tersebut turun 42% selama dua bulan terakhir.
Sejak November 2023, Houthi telah melancarkan setidaknya 34 serangan di Laut Merah. Kelompok tersebut menyatakan aksinya adalah bentuk solidaritas kepada perjuangan Palestina.
Mereka bersumpah tak akan berhenti hingga serangan Israel di Gaza berakhir.
"Serangan Houthi terjadi pada saat rute perdagangan utama lainnya berada di bawah tekanan," kata Hoffman dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari AP pada Jumat (26/2024).
"Kekeringan parah telah menurunkan permukaan air di Terusan Panama ke titik terendah dalam beberapa dekade, sehingga sangat mengurangi jumlah dan ukuran kapal yang dapat melintasinya," jelasnya.
Total transit melalui Terusan Panama pada Desember 2023 tercatat 36% lebih rendah dibandingkan tahun lalu, dan 62% lebih rendah dibandingkan dua tahun lallu.
Mengenai lonjakan biaya pengriman kontainer, rata-rata tarif pengiriman dari Shanghai telah naik sebesar 122% sejak awal Desember 2023, sementara tarif pengiriman dari Shanghai ke Eropa naik sebesar 256% dan tarif pengiriman ke pantai barat Amerika Serikat (AS) naik sebesar 162%.
“Di sini Anda melihat dampak global dari krisis ini, ketika kapal-kapal mencari rute alternatif, menghindari Suez dan Terusan Panama,” kata Hoffmann. (WHY)