IDXChannel - Penggunaan artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan yang bertanggung jawab dipercaya bisa membuka peluang ekonomi baru di Indonesia.
Hal ini dikatakan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir. Menurutnya, AI Generatif bisa melengkapi aktivitas kerja serta membantu membuka kapasitas produksi sebesar USD 243,5 miliar di seluruh perekonomian Indonesia. Angka ini setara dengan 18% PDB Indonesia di tahun 2022.
"Generasi baru AI, yakni AI Generatif, membantu kita untuk berinteraksi dengan data dalam cara-cara baru. Mulai dari merangkum teks, mendeteksi anomali, hingga mengenali gambar. Antarmukanya yang berbentuk natural language memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan teknologi ini menggunakan bahasa sehari-hari," kata Dharma Simorangkir lewat keterangan tertulisnya, Minggu (5/11/2023).
Dia menambahkan, AI Generatif mempunyai kemampuan sebagai reasoning engine sehingga b isa membantu mengidentifikasi pola serta menarik insights secara jauh lebih cepat.
Kombinasi kedua kapabilitas tersebut memungkinkan setiap orang dan organisasi untuk memiliki copilot-nya sendiri; mencetuskan kreativitas, mengakselerasi penemuan, dan meningkatkan efisiensi.
"Ketika dimanfaatkan secara bertanggung jawab, seluruh hal ini akan berdampak positif pada perekonomian," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, dampak positif dari AI Generatif memang besar, dan berbagai organisasi lintas skala serta industri, atau bahkan individu di Indonesia, sudah mulai mengintegrasikan teknologi ini ke dalam kegiatan operasional bisnis dan kehidupan sehari-hari.
"Misalnya untuk meningkatkan personalisasi dalam pelayanan pelanggan, meningkatkan edukasi mengenai jenis teknologi baru, atau mencari ide baru," kata dia.
"Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana AI dapat membantu orang untuk bisa fokus melakukan elemen-elemen esensial dalam setiap pekerjaannya, bukan menggantikan orang tersebut. Sebab, bagaimanapun juga AI hanya dapat bekerja dengan data yang diberikan manusia, dan dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi manusia," tutup Dharma.
(NIY)