"Kami (BPDPKS), kasih Rp30 juta per hektar dan maksimum 4 ha per kartu keluarga," ungkap dia.
Dengan kehadiran program ini, Eddy meyakini akan memberikan dampak positif terhadap perkebunan sawit di masa depan. Diprediksi pada tahun 2030 hasil produksi CPO bisa mencapai 56,84 juta metrik ton.
"Sehingga hasil produksi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk ekspor, industri dalam negeri, pangan hingga program biodiesel," tuturnya.
Jika tidak dilakukan, Eddy memprediksi hasil produksi dari kebun sawit warga akan mengalami penurunan. "Dan sampai tahun 2035 produksi CPO hanya mencapai 52,39 juta metrik ton," tandas dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekenomian Airlangga Hartarto mengatakan dukungan yang utama adalah pemenuhan target peremajaan sawit rakyat pada tahun 2021 seluas 180.000 hektare dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun. (TYO)