IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mempertebal bantuan sosial (bansos) berupa tambahan kartu sembako senilai Rp200 ribu serta 20 kg beras untuk masyarakat miskin.
Menkeu menyebutkan bansos tersebut akan menyasar 18,3 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan akan disalurkan pada Juni 2025. Total anggaran yang disiapkan untuk program ini sebesar Rp11,93 triliun.
“Pemerintah dalam hal ini Kemensos akan melaksanakan tambahan kartu sembako, yaitu Rp200 ribu per bulan untuk dua bulan (Juni–Juli), yang akan dibayarkan di bulan Juni. Mereka juga akan mendapatkan 10 kg beras bantuan gratis per bulan, jadi total 20 kg beras,” ujarnya di Istana Negara, Senin (2/6/2025).
Sri Mulyani mengatakan Kementerian Pertanian akan bertugas menyalurkan beras gratis, terutama ke daerah-daerah dengan produksi beras yang minim. Kebijakan ini diambil guna menjaga harga beras di tingkat petani agar tidak jatuh saat program penyaluran dilakukan.
“Karena kita selalu harus mencari keseimbangan harga beras yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga nilai tukar petani, sembari memastikan harga beras tetap terjangkau bagi kelompok miskin, terutama di wilayah perkotaan,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah menyiapkan bantuan sosial berupa beras sebanyak 180 ribu ton per bulan selama dua bulan, dengan total 360 ribu ton. Bantuan ini akan difokuskan pada wilayah non-penghasil beras dan daerah perkotaan.
“Seperti Papua, Maluku, dan seterusnya. Kita distribusikan ke sana sekaligus untuk dua bulan. Kemudian daerah perkotaan yang juga tidak menghasilkan beras,” kataMentan.
Sementara untuk daerah penghasil, khususnya di Pulau Jawa, harus tetap dilindungi. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga agar tetap menguntungkan petani tanpa membebani konsumen.
“Ini strategi kita lakukan untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik, juga di tingkat konsumen tetap terjangkau,” kata dia
Mentan memastikan stok pangan nasional masih dalam kondisi aman. Ia juga menyebut penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
“Karena yang akan kita keluarkan hanya 360 ribu ton, dan kemungkinan bulan ini serapannya bisa mencapai 400–500 ribu ton,” ujarnya.
(Febrina Ratna Iskana)