Bahlil mengungkapkan, saat ini sudah banyak smelter yang memproduksi Nikel Pig Iron (NPI) yang sudah masuk dalam kategori pioneer.
Sementara, cadangan bijih nikel sebagai bahan baku sangat terbatas, sehingga pemerintah akan melakukan penataan agar smelter yang dibangun bisa seimbang dengan cadangan bahan baku yang ada.
"Sekarang kita lebih dorong pada sektor hilirisasi yang nilai tambahnya bisa sampai dengan 80% sampai 100%, itu yang akan kita lakukan," jelas dia. (NIA)