Kendati begitu, Zulhas menegaskan bahwa pembatasan impor tidak berlaku bagi gandum secara umum, melainkan khusus untuk pakan ternak.
“Kalau itu jadi sepakat nanti ada pengganti jagung untuk pakan itu ada gandum, gandum untuk pakan, itu harganya murah. Nah ini nanti kita akan ratas kan tapi jangan salah kutip, gandum yang untuk pakan bukan gandum salah umum,” kata dia.
Pelaku usaha sebelumnya kerap menggunakan gandum sebagai komposisi pakan ternak, misalnya unggas.
“Harus diputuskan dalam rakortas karena kalau itu banjir, nanti jagungnya kan gak terserap oleh pabrik-pabrik karena sudah diganti oleh gandum ternak, nanti sama harga yang anjlok lagi petani jadi sulit lagi, jadi itu perlu dirakortaskan,” kata dia.
(NIA DEVIYANA)