Produsen memilih untuk menyimpan stoknya ketimbang harus menjual dengan harga yang dipaksakan oleh pemerintah. Hal itu akan berdampak buruk pada sebuah situasi kelangkaan, apabila beras mulai sulit dicari di pasaran.
Ketiga, memantau ketersediaan gabah. Hal itu dapat dilakukan dengan membatasi pengiriman gabah dari satu provinisi ke provinisi lainnya. Misalnya Jawa Barat mendatangkan gabah dari Lampung, Lampung mengirim gabah juga ke Banten, dan sebagainya.
"Tujuannya agar penggilingan padi di masing-masing Provinisi punya Gabah, sekarang banyak Penggiling padi yang mati dan tidak bisa beroperasi, padahal mereka punya utang ke bank, saat ini kesusahan," sambung Yeka.
Selain itu, pemerintah juga harus gencar melakukan operasi pasar langsung. Sebab, saat ini pola operasi pasar yang dilakukan Pemerintah melalui Bulog belum menyasar konsumen akhir, tapi mengandalkan pihak kedua untuk menyalurkan beras ke masyarakat seperti melalui Cipinang.