"Pesan saya buat para pemuda adalah memiliki karakter jujur, disiplin, pekerja keras serta pantang menggantungkan harapan pada orang lain. Ingat, mimpi besar kita ke depan adalah mewujudkan swasembada dan juga Indonesia lumbung pangan dunia," ujar Andi.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini memang tengah mengembangkan optimasi lahan rawa dengan perlengkapan teknologi digitalisasi canggih, terutama dalam mempercepat dan menurunkan biaya produksi hingga 50 persen.
"Yang penting kalau pemuda sudah turun, kita wajib mendukung dan jangan diganggu oleh mafia-mafia yang berkeliaran di republik ini. Bagi pemuda yang mau bergerak di sektor pertanian, saat ini kami sedang membangun klaster pertanian modern dan bisa bertahan minimal untung Rp10 sampai Rp20 juta per orang," ujar Andi.
Andi menjelaskan, para pemuda diharapkan dapat mengimplementasikan spirit perjuangan yang telah dibangun oleh para pejuang dulu. Salah satu yang paling penting adalah mengobarkan kecintaan terhadap bangsa melalui sektor pertanian.
"Ke depan, kalian yang akan memimpin dunia. Kalau mau sukses, keluarkan keringatmu dan pikirkan masa depan bangsa ini ke depan. Perlu kalian tahu, ekspor pertanian itu mencapai Rp500 triliun dan bisa bertambah besar kalau kita melakukan hilirisasi," ujar Andi.
(taufan sukma)