IDXChannel - Kementerian ESDM mengimbau masyarakat yang berada di luar atau bekerja di lapangan untuk tetap menggunakan masker. Hal ini terutama pada jam-jam sibuk hari kerja.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi lantaran status Jakarta yang sempat menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia menurut Air Quality Index (AQI).
Dia menuturkan, berdasarkan paparan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), 60 persen polusi udara disumbang oleh sektor transportasi terutama pada jam-jam sibuk.
"Terutama memang pada jam sibuk, dan saya mengimbau kepada kalian semua yang di lapangan pada jam sibuk di sore hari dan di malam hari pakailah atau gunakanlah masker kembali untuk kesehatan kita," terangnya ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (20/8/2023).
Yudo menambahkan, pihaknya juga sudah meminta untuk dilakukan beberapa hal terkait pengetatan (sanksi). Salah satunya di pihak ESDM yaitu mendorong industri yang masih menggunakan energi kotor yang dimiliki sendiri sepertiPembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara agar dapat beralih menggunakan energi listrik dari PT PLN (Persero).
"Jadi kita minta PLN untuk memenuhi standar sesuai yang diminta oleh industri, misalnya kestabilan," tukasnya.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan mengusulkan kewajiban menggunakan masker khusus di DKI Jakarta dan sekitarnya guna mengantisipasi dampak polusi udara. Sebab menurutnya, siapapun bisa terkena dampak dari polusi tersebut.
"Tidak ada lintas, tidak ada pangkat jabatan, Jenderal, Kopral, Menteri, Menteri Koordinator, Presiden bisa kena. Tidak ada agama, kau apa suku kau apa, semua bisa kena. Anak kecil orang tua, jadi semua harus kompak," jelasnya ketika ditemui di Kantornya, Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Oleh karena itu dirinya menegaskan semua masyarakat harus kompak serta patuh dengan apa yang diputuskan oleh pemerintah.
"Jadi kita semua kompak menghadapi ini. Jadi kalau apapun yang diberikan pemerintah semua harus kita nurut disitu karena kalau tidak kita korbannya," urainya.
"Sekarang makanya harus kita wajibkan pakai masker lagi kita amankan terutama teman-teman polisi kemarin harus sudah pakai masker," pungkas Luhut.
(YNA)