Tidak hanya menyangkut fasilitas akomodasi, Sandiaga meyakini dampaknya juga akan lebih luas termasuk bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sandiaga menyebut salah seorang pejabat tinggi dari Papua Nugini yang berbelanja produk ekonomi kreatif karya seniman Bali berupa lukisan seharga USD15 ribu.
"Ini menunjukkan kualitas (belanja) wisatawan MICE tinggi, sehingga bisa memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal," ungkap Sandiaga.
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan bahwa KTT AIS Forum 2023 juga membuka peluang keran investasi pariwisata Tanah Air, khususnya untuk pariwisata berkelanjutan.
Hal tersebut lantaran kegiatan itu diisi dengan berbagai side event yang dihadiri beberapa investor.
Secara global, terang Sandi, investasi yang dibutuhkan dalam menunjang pariwisata berkelanjutan sekitar USD100 miliar. Sementara Indonesia sendiri menargetkan nilai investasi di pariwisata berkelanjutan antara USD6 miliar hingga USD8 miliar.
"Namun lebih dari itu semua, yang ingin kita dorong dari Forum Negara Pulau dan Kepulauan ini adalah terwujudnya blue economy dan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi ancaman perubahan iklim," tegas Sandiaga. (TSA)