IDXChannel - Pemerintah memenangkan penawaran Rp24 triliun dari hasil delapan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, (30/1/2024).
Hal ini mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan, total penawaran masuk pada sistem lelang Bank Indonesia (BI) kali ini sebesar Rp73,24 triliun.
Direktur SUN Deni Ridwan mengatakan, market SUN bergerak positif setelah ada pengumuman estimasi net borrowing the Fed untuk kuartal I 2024 lebih rendah dari yang diumumkan bulan Oktober lalu.
"Total incoming bids mencapai Rp73,24 triliun naik dari Rp67,08 triliun pada lelang SUN dua minggu lalu," kata Deni dalam keterangan resminya, Selasa (30/1/2024).
Kedelapan seri SUN yang dilelang yakni SPN03240501 (new issuance), SPN12250116 (reopening), FR0101 (reopening), FRSDG001 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Peningkatan tersebut didukung positifnya data ekonomi domestik, seperti Foreign Direct Investment (FDI) yang tumbuh sebesar 5,3% yoy pada kuartal IV 2023.
Selain itu, rilis data ekonomi AS yang cukup solid menumbuhkan optimisme investor bahwa soft landing dapat tercapai setelah the Fed selesai dengan kebijakan pengendalian inflasinya.
Adapun pemerintah kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond, FRSDG001, pada lelang SUN hari ini dan mendapat respon positif dari investor dengan incoming bids sebesar Rp2,65 triliun atau 3,62% dari total incoming bids.
Minat investor asing pada lelang SUN hari ini masih solid dengan jumlah incoming bids sebesar Rp9,76 triliun.
Mayoritas dari incoming bids tersebut pada seri SUN tenor menengah panjang (5 dan 10 tahun) sebesar Rp8,21 triliun atau 84,12% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,56 triliun atau 10,67% dari total awarded bids.
Minat investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 60,35% dari total incoming bids dan 68,33% dari total awarded bids.
Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp25,61 triliun (34,97% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp8,35 triliun (34,79% dari total awarded bids).
Selain itu, Weighted Average Yield (WAY) untuk Obligasi Negara tenor 5, 10 dan 30 tahun pada lelang SUN hari ini turun masing-masing sebesar 1, 6 dan 4 bps dibandingkan WAY pada lelang SUN sebelumnya.
Sedangkan WAY Obligasi Negara tenor 15 tahun dan 20 tahun relatif flat dibandingkan WAY pada lelang SUN sebelumnya.
"Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp24 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini," ujar Deni.
Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2024.
(SLF)