Airlangga melihat potensi besar Gig Economy sebagai model kerja dalam mendorong ekonomi digital.
"Ekosistem ekonomi digital kita saat ini bernilai lebih dari USD90 miliar dan diproyeksikan melonjak hingga USD400 miliar pada 2030. Di lingkup regional, melalui Digital Economic Framework Agreement (DEFA), pasar ASEAN diperkirakan meningkat dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun pada periode yang sama. Indonesia harus mengambil peran dominan melalui pengembangan SDM Gen Z yang unggul," ujar dia.
Program Gig Economy, kata Airlangga, juga dirancang untuk memperkuat ekosistem digital dari hulu ke hilir, mulai dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right), hingga pengembangan industri semikonduktor.
Pemerintah menargetkan implementasi program ini di 15 kota di seluruh Indonesia dengan Jakarta ditetapkan sebagai prototipe program.
(NIA DEVIYANA)