Sebagai informasi, SBR012 menawarkan tiga manfaat utama bagi para investor yaitu, imbal hasil yang menarik, investasi yang terjangkau atau mulai dari Rp1 juta, serta aman karena dijamin pemerintah. Selain itu, SBR012 kali ini juga ditawarkan dalam dua tipe yakni, SBR012-T2 dan SBR012-T4.
Adapun, kupon SBR012-T2 memiliki tenor dua tahun sebesar 6,5% per tahun dan kupon SBR012-T4 dengan tenor 4 tahun sebesar 6,35% per tahun. Dibandingkan dengan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) yang saat ini di level 5,5%, selisih atau spread imbal hasilnya sebesar 0,65% untuk SBR012-T2 dan 0,85% untuk SBR012-T4.
Hal menarik lainnya dari produk investasi ini adalah kupon yang menggunakan mekanisme mengambang dengan batas minimal atau floating with floor. Artinya, kupon bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun bila lebih rendah daripada batas minimal. Sementara itu, kupon akan ditinjau setiap tiga bulan sekali, dengan mempertimbangkan perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia.
“Tanggal berlakunya kupon baru setelah tinjauan adalah per 11 Mei, 11 Agustus, 11 November dan 11 Februari setiap tahunnya,” imbuh Theodora.
SBR012-T2 akan jatuh tempo pada 10 Februari 2025, sementara SBR012-T4 akan jatuh tempo pada 10 Februari 2027. Maksimal pembelian SBR012-T2 yaitu Rp5 miliar per investor dan SBR012-T4 sebesar Rp10 miliar per investor. Niali tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan SBR011.
(FRI)