Politeknik tersebut memiliki tiga program studi jenjang Diploma-3, yaitu Teknik Perawatan Mesin, Teknik Kimia Mineral, dan Teknik Listrik dan Instalasi.
“Kami percaya Politeknik Industri Logam Morowali merupakan aset yang luar biasa dan dengan membangun kelembagaan yang profesional serta didukung dengan tata kelola yang baik, akan menjadikan politeknik ini sebagai bagian ekosistem vokasi dalam mendukung kemajuan industri nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.
Beberapa waktu lalu, PILM menggelar kegiatan wisuda angkatan ke-4. Pada wisuda tersebut, PILM telah meluluskan sebanyak 87 mahasiswa jenjang D3, dengan 71,26 persen lulusannya telah terserap bekerja di industri dan sisanya sedang dalam proses perekrutan.
“Industri logam khususnya di Kawasan Industri Morowali selain sebagai penyedia lapangan kerja, juga sebagai penghasil devisa, dan lokasinya yang berada di Indonesia bagian Timur menjadi alat pemerataan perekonomian di daerah. Untuk itu, Saya minta para wisudawan yang akan bekerja di Kawasan Industri ini, agar anda bekerja dengan produktif sehingga mendukung perusahaan-perusahaan logam dalam mencetak devisa melalui ekspor,” papar Masrokhan.
Direktur PILM, Agus Salim Opu menyatakan bahwa PILM telah menerapkan pembelajaran dual system dan kurikulum yang menyesuaikan dengan kebutuhan industri, serta menjalankan berbagai program termasuk Teaching Factory dan penyelenggaraan Lembaga Sertifikasi Profesi.
“Hingga saat ini, Teaching Factory PILM ini tengah mengembangkan produksi smart door lock, mesin bubut pahat, serta lab pengujian ore. Sementara itu, Lembaga Sertifikasi Profesi PILM telah menjalankan pelatihan dan sertifikasi bagi calon tenaga kerja di perusahaan-perusahaan tenant IMIP dan mahasiswa Politeknik,” ujar Agus.