Sementara itu, pada acara tersebut, dilakukan kegiatan fun reading dimulai dari Gedung Sate. Acara ini merupakan bagian dari kolaborasi antara pemerintah provinsi, dinas SDM, PLN dan lainnya. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan West Java Economic Forum yang dilanjutkan kegiatan seminar dan lainnya.
"Bagaimana ketika transisi energi dari ekonomi yang berbasis fosil green energi atau energi baru terbarukan. Saat ini, fokus pemerintah termasuk di dalamnya adalah melakukan transisi energi. Tujuannya agar kita tidak tergantung dengan sumber energi yang berasal dari luar tapi kita relay on service energi yang ada di domestik," kata Kepala BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea.
Menurut dia, Bank Indonesia sangat mendukung program pemerintah dalam konteks penggunaan energi ramah lingkungan. BI sangat mendukung, dalam konteks pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan konteks stabilitas rupiah.
"Karena kalau kita bisa konversi energi impor BBM sekitar Rp297 triliun akan membuat rupiah lebih stabil dan subsidi pemerintah selama ini untuk BBM itu bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, sehingga membuat masyarakat lebih sejahtera," kata dia.
Sementara itu, General Manager (GM) PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya penggunaan energi bersih seperti konversi dari BBM ke energi listrik. Langkah ini sebagai upaya mendorong green energi di Indonesia.
"Kami juga terus mendukung pembangunan SPKLU. Saat ini di Jabar ada 127 SPKLU di Jawa Barat dan 470 SPKLU. Jumlah ini akan terus kami tambah seiring dengan kebutuhan masyarakat," jelas dia.
(FRI)