IDXChannel - Pemerintah Kabupaten Bekasi kembali mengalokasikan anggaran Rp26 miliar untuk membangun trotoar di Jalan Inspeksi Kalimalang. Padahal, sejak dibangun 2018 lalu, trotoar itu lebih banyak dihuni para pedagang dan parkir kendaraan dari pada para pejalan kaki. Apalagi di masa pandemi, pembangunan trotoar sepertinya bukan kebutuhan mendesak.
Pada 2018 lalu, sedikitnya Rp 10 miliar dianggarkan Pemkab Bekasi untuk membangun trotoar. Setahun berselang, Rp 12,8 miliar kembali dikucurkan untuk pembangunan trotoar di Kalimalang. Hasilnya, trotoar itu kini hanya dihuni para pedagang untuk berjualan. Sisanya, trotoar hancur karena lebih sering digunakan untuk parkir kendaraan ketimbang berjalan kaki.
Berbeda dengan Kota Bekasi atau pun DKI Jakarta yang sudah menjadi jalan protokol, Jalan Inspeksi Kalimalang di Kabupaten Bekasi masih menjadi jalur alternatif. Tidak ada pusat keramaian atau bahkan perbelanjaan di lokasi itu. Sehingga trotoar sepertinya belum sepenuhnya dibutuhkan karena jarang orang berjalan kaki di jalur tersebut.
Belum lagi Kalimalang yang gersang ditambah dengan banyaknya pabrik di lokasi tersebut, termasuk batching plan membuat trotoar semakin mubazir. Jangankan untuk berjalan kaki, bagi pengendara sepeda motor saja perlu masker dan helm dengan kaca tertutup karena banyaknya debu yang berterbangan.
Sehingga trotoar yang dilapisi keramik kasar itu lebih banyak digunakan untuk para pedagang berjualan. Bahkan terdapat beberapa warung nasi mendirikan bangku dan meja makan di atas trotoar, lengkap dengan atapnya.