sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemprov Jatim-Swiss Jajaki Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Economics editor Lukman Hakim
22/02/2024 18:39 WIB
Pemprov Jatim dan Swiss menjajaki kerja sama di bidang ekonomi, terutama perdagangan dan investasi.
Pemprov Jatim-Swiss Jajaki Kerja Sama Perdagangan dan Investasi. (Foto: Lukman Hakim/MNC Media)
Pemprov Jatim-Swiss Jajaki Kerja Sama Perdagangan dan Investasi. (Foto: Lukman Hakim/MNC Media)

IDXChannel - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim), Adhy Karyono, menerima kunjungan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder, di Gedung Negara Grahadi pada Kamis, (22/2/2024). 

"Pertemuan siang ini merupakan momentum menguatkan hubungan antara Provinsi Jatim dengan Swiss serta masyarakat kedua wilayah. Saya berharap program kerja sama dan hubungan perekonomian Jatim dan Swiss semakin meningkat dan memberikan kemanfaatan besar di masa mendatang," kata Adhy. 

Secara rinci, keduanya membahas penguatan kerja sama yang sudah terjalin di bidang ekonomi serta membahas potensi-potensi perdagangan dan investasi yang bisa ditingkatkan antara Pemprov Jatim dengan Swiss.

Adhy mengatakan, kerja sama dengan luar negeri, baik institusi pemerintah maupun lembaga internasional, memiliki fungsi yang strategis. Terutama dalam memberikan dukungan kebijakan pembangunan dan mempererat hubungan masyarakat kedua belah pihak. 

Melalui kerja sama di bidang ekonomi khususnya investasi, Adhy mengatakan, sektor perekonomian di Jatim terus melaju. Berdasarkan data PUSDATIN Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, neraca perdagangan Provinsi Jatim dan Swiss selama 2019 hingga 2023 mencapai surplus bagi Jatim senilai USD49,3 juta. 

Surplus tersebut tidak lepas dari nilai ekspor dan impor  kedua negara. Pada Agustus 2023, nilai ekspor Jatim ke Swiss mencapai USD82,32 juta.

Beberapa komoditas non migas yang dibawa Jatim ke Swiss berupa perhiasan, permata, perkakas, kendaraan dan bagiannya, mainan, berbagai makanan olahan, kain perca, alas kaki, kayu dan barang dari kayu serta perabot.  

"Sedangkan nilai impor Swiss ke Jatim senilai USD33,05 juta dengan membawa komoditas berupa mesin pesawat mekanik, buku dan barang cetakan, bahan kimia organik, olahan dari tepung, tembakau, produk industri farmasi dan perangkat optik," imbuhnya. 

Kerja sama kedua negara turut menghasilkan nilai investasi yang baik. Swiss yang berada di urutan ke-10 dengan nilai investasi senilai USD551,7 juta mencatatkan 30 perusahaannya bercokol di Jatim. 

Sembilan bidang usaha di 11 Kabupaten Kota yang ada di Jatim masing-masing bergerak di bidang industri makanan, industri logam dasar, industri kimia dan farmasi, perdagangan dan reparasi serta transportasi, gudang dan komunikasi. 

Melihat potensi investasi yang baik dari Jatim, Adhy menawarkan kepada Dubes Swiss, dua kawasan ekonomi khusus (KEK) dan lima kawasan industri yang tersebar di beberapa daerah untuk mengakomodir kebutuhan dari calon investor dan para pengusaha. 

Beberapa di antaranya Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) Kabupaten Pasuruan, Safe n Lock di Kabupaten Sidoarjo, Halal Industrial Park Sidoarjo, Kawasan Industri di Kabupaten Tuban, Sidoarjo, Rangkah Industrial Estate (SIRIE) di Kabupaten Sidoarjo. 

"Berbagai potensi dan peluang serta kemudahan berusaha ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang didukung dengan iklim usaha yang kondusif," jelasnya. 

Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Olivier Zehnder mengatakan, Surabaya memiliki ekonomi terkuat di Indonesia. Sehingga dalam pertemuan ini akan mengembangkan lebih jauh kerja sama di bidang ekonomi antara Jatim dengan perusahaan Swiss yang ada di Surabaya serta berbicara dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mengenai potensi-potensi kerja sama yang akan dibangun ke depannya. 

"Akan dilakukan pembahasaan lebih dalam untuk mengembangkan kerja sama yang lebih baik. Mengingat Surabaya khususnya secara luas Jatim memiliki kekuatan dan ada beberapa sektor yang bisa dikerjasamakan antara Swiss dan Jatim ke depannya," pungkasnya. 

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement