Menurutnya, keberpihakan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendukung terciptanya ekosistem transportasi cerdas yang dinilai lebih efisien ketimbang sistem konvensional. Namun, para pelaku usaha memerlukan jaminan jika telah menanamkan modalnya di Indonesia untuk membawa teknologi-teknologi baru.
William menilai, akan sangat berat jika pengimplementasian sistem transportasi cerdas hanya dibebankan kepada kas negara. Meskipun di satu sisi lebih mudah untuk mengatur dan menyesuaikan tarif sesuai dengan kemampuan membayar masyarakat.
"Tentu harus memberikan ruang yang besar kepada sektor swasta untuk berpartisipasi. Makanya ada mekanisme kelembagaan, bagaimana lembaga pemerintah memberikan fasilitas kepada industri dan dunia usaha untuk berpartisipasi, ciptakan sistem yang bagus," sambungnya.
Lebih lanjut, William memberikan sebuah contoh dengan hadirnya sistem pembayaran tol terbaru, nirsentuh, yang merupakan investasi dari perusahaan asal Hungaria PT Roatex di Indonesia.