Wilayah selatan lalu muncul menjadi daerah perkebunan yang diusahakan oleh tuan tanah asal Belanda dan China. Phoa Bhingam, memiliki perkebunan tebu dan tempat penggilingannya yang berada di area Tanah Abang.
Selain dia, para tuan tanah Belanda juga memiliki beberapa perkebunan, salah satunya yakni kebun kacang. Karena, minyak kacang merupakan bahan komoditi yang laris.
Selanjutnya, mereka juga mengusahakan kebun jahe, kebun melati, kebun sirih, dan lainnya yang masih berbekas dan menjadi nama wilayah seperti saat ini.
Karena hasil-hasil perkebunan yang melimpah di wilayah tersebut, timbul suatu gagasan dari juragan Justinus Vinck untuk mengajukan permohonan mendirikan sebuah pasar atas tanah miliknya di Tanah Abang dan Senen.
Setelah itu, Pasar Tanah Abang atau bisa disebut dengan Pasar Sabtu, dibangun oleh Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735. Dia membangun Pasar Tanah Abang atas izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini.