IDXChannel - Produsen perlengkapan rumah tangga asal Swedia, Electrolux, mengumumkan rencananya untuk memangkas biaya perusahaan secara besar-besaran demi dapat bertahan di tengah tekanan usaha yang terjadi.
Tekanan disebut datang dari tingginya inflasi yang membuat melemahnya daya beli masyarakat, dan juga tingkat kepercayaan terhadap perusahaan yang dinilai mulai merosot, sehingga berimbas pada penurunan permintaan secara signifikan.
Hal ini membuat investasi besar-besaran yang telah dilakukan perusahaan di Amerika Utara dalam beberapa waktu belakangan, sejauh ini belum mampu membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
"Dengan kondisi yang ada, keuntungan grup diperkirakan akan jauh lebih rendah di triwulan III-2022 mendatang, dibandingkan capaian di triwulan II (2022). Ini tidak termasuk biaya (yang harus dikeluarkan) untuk keluar dari pasar Rusia," ujar Chief Executive Officer Electrolux, Jonas Samuelson, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (13/9/2022).
Dalam laporan manajemen tersebut, laba operasional Electrolux dalam periode April-Juni 2022 hanya sebesar USD53,4 juta, jauh lebih rendah dibanding ekspektasi yang terbayangkan. Produsen peralatan rumah tangga terbesar di Eropa dan Amerika Utara ini memperkirakan kondisi tak menguntungkan ini bakal tetap bertahan hingga tahun 2023 mendatang.
Karenanya, upaya memangkas biaya produksi menjadi langkah paling realistis yang bisa dilakukan guna memperbaiki keadaan.
"Program yang akan segera diluncurkan ini akan fokus pada penurunan biaya variabel, dengan perhatian khusus untuk menghilangkan pemborosan biaya dalam rantai pasokan dan produksi kami," tutur Samuelson.
Menurut Samuelson, pihaknya kini telah bersepakat untuk mengubah fokus perusahaan, dari semula berpusat pada upaya peningkatan produksi dengan biaya berapa pun, kini menjadi lebih berfokus pada maksimalisasi kapasitas produksi.
“selama tingkat kepercayaan konsumen yang menurun dikombinasikan dengan inflasi keseluruhan yang sangat tinggi, orang akan menjaga dompet mereka cukup erat," tutur Samuelson.
Secara bulanan, kinerja penjualan Electrolux telah tercatat minus 7,5 persen, dengan total penyusutan kinerja hingga 42 persen di sepanjang tahun ini. Dalam waktu dekat, manajemen akan menjabarkan target pemotongan biaya secara lebih terperinci, yang ditargetkan sudah akan mulai berjalan pada Oktober 2022 mendatang. (TSA)
Penulis: Cindy Angelia