- Penjualan robot forex dengan skema berjenjang tanpa izin
Penjualan investasi ini merupakan program investasi dengan robot yang selalu memonitoring pergerakan harga dari waktu ke waktu hingga bisa terlihat posisi transaksi. Untuk melakukan investasi ini perlu riset terlebih dahulu karena banyak instrumen yang harus dikenal supaya bisa mencapai keuntungan.
Contoh pada kasus ini ialah Smartbox yang menawarkan paket robot trading dengan skema sharing profit yang diperoleh dari kinerja robot trading milik member yang mendaftar di bawah member tersebut. Ada juga kasus Antares yang menawarkan paket investasi dengan imbal hasil mencapai 2% per hari selama 200 hari.
- Money Game dengan sistem berjenjang di media social
Modus dari penipuan ini adalah memberikan komisi melalui like and view pada konten video atau gambar di media sosial. Contoh kasus ialah pada TikTok Cash yang memiliki misi atau tugas untuk menonton, like atau follow di media sosial. Skema ini menawarkan member bagian dari paket yang dibeli member di bawahnya. TikTok Cash ini mengaku terafiliasi dengan TikTok. Ada pula kasus Golns yang berupa member membeli paket lalu like dan menonton video dan gambar di Instagram.
- Equity Crowdfunding tanpa izin
Equity crowdfunding ini hampir sama dengan investasi saham di pasar modal. Crowdfunding merupakan teknik pendanaan suatu proyek atau unit usaha yang melibatkan masyarakat secara luas. Singkatnya, modus ini menghubungkan investor dengan perusahaan atau UMKM yang membutuhkan pendanaan. Namun dana itu malah ditransfer ke rekening pelaku. Contoh pada kasus ini ialah PT Berbagi Bintang Teknologi (Stasashi) dan Inez.ID.
Investasi bodong memiliki banyak modus untuk menjerat, sehingga masyarakat tentu harus sangat berhati-hati dalam memilih produk investasi. Meriset sebuah produk investasi sebelum membeli juga penting dilakukan agar bisa mengetahui produk investasi yang bodong atau ilegal. Berikut merupakan ciri-ciri investasi bodong:
- Menjanjikan keuntungan yang banyak dalam waktu cepat.
- Tidak terdaftar OJK atau tidak memiliki legalitas.
- Klaim tanpa risiko.
- Aset dasar tidak jelas.
- Bergantung pada investor baru dan menjual nama tokoh terkenal.
(FHM)