Maqin menjelaskan penurunan tingkat kemiskinan ini disebabkan oleh terciptanya lapangan kerja dari geliat sektor pariwisata yang berkembang berkat adanya pengembangan wilayah DPSP.
“Dengan adanya proyek di kawasan ekonomi super prioritas ini, maka ini kan meningkatkan crowd tourism sehingga menciptakan lapangan pekerjaan,” kata dia.
Dampak dari program PKE juga terasa di sektor properti dan pariwisata sekitar, termasuk melalui pengembangan Hotel Meruorah. Kehadiran proyek ini mendorong pembangunan berbagai fasilitas penunjang seperti hotel dan restoran baru di kawasan Labuan Bajo.
Data dari Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menunjukkan adanya peningkatan signifikan jumlah wisatawan ke Labuan Bajo dari 179 ribu orang pada 2021 menjadi 411 ribu orang pada 2024.
Di samping itu, terdapat peningkatan ekspor hingga Rp46,1 miliar, termasuk peningkatan nilai ekspor produk tenun khas sebagai warisan budaya Nusa Tenggara.