"Kenaikan kedelai ini lebih besar jadi kita selaku perajin tempe perihatin sampai kita mengalami pendapatan yang minim. Bahkan dampaknya ada pedagang yang sampai gulung tikar," Ungkap Rizkon.
Dengan kenaikan kacang kedelai ini, banyak perajin melakukan aksi protes dengan membuang hingga membanting kacang kedelai hingga tempe busuk yang tidak laku dipasar karena harga jual yang tinggi.
"Kita protes karena kita tidak bisa menyesuaikan harga kedelai yang naiknya tidak tentu dan langsung meroket itu yang menyebabkan tempe ga laku hingga tidak ada yang beli," Ucapnya.
Aksi protes yang dilakukan para perajin tempe ini dilakukan dengan keliling kampung dengan membuang kacang kedelai di sepanjang jalan. Selain itu pedagang juga membanting tempe busuk.
Para perajin tempe dari Jakarta Utara ini berharap pemerintah bisa segera melakukan penstabilan harga yang beriringan dengan subsidi yang terjadi hanya di beberapa wilayah