IDXChannel - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Edy Priyono, mengatakan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, tidak terlepas dari dampak ketidakpastian global, baik yang dipicu pandemi Covid-19, konflik Rusia-Ukraina, berbagai kebijakan di negara maju, maupun faktor cuaca.
Akibatnya harga berbagai komoditas di pasar global naik, termasuk bahan pangan dan energi yang kemudian memicu kenaikan harga di dalam negeri di banyak negara.
"Jika kondisi ini terus berkelanjutan bisa menyebabkan terjadinya peningkatan inflasi, penurunan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, serta memberi tekanan fiskal. Mengingat APBN banyak digunakan untuk menyediakan dukungan bantalan sosial bagi masyarakat, khususnya kelompok tidak mampu" ujar Edy dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).
"Selain itu, pengurangan jumlah uang beredar di negara maju juga bisa menekan pasar keuangan melalui pelemahan rupiah, dan berisiko pada meningkatnya tingkat bunga," imbuhnya.
Diketahui, Isu kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi salah satu elemen yang membuat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin kembali turun. Hal ini, ditunjukkan oleh hasil survei Indikator politik, yang dirilis pada Minggu, (15/6).