"Kalau saya lihat dampak ke ekonomi Indonesia tidak ada ya, terlihat hanya secara direct aja, yaitu inflasi ekonomi Indonesia ya," ucapnya.
Jika berkaca pada peperangan sebelumnya, perkembangan perekonomian ini sebenarnya mengacu pada faktor government standing.
"Jadi sebenarnya kuncinya gimana negara kita mengontrol inflasi. Karena jika dilihat harga komoditas pangan sudah pada naik dan sudah mulai menunjukkan krisis karena kenaikan ini. Contohnya kacang kedelai naik signifikan. Belum lagi yang dikhawatirkan jagung, sebab jagung merupakan bahan baku pakan ternak seperti unggas (ayam). Di mana sebenarnya unggas ini merupakan terbesar setelah sapi di masyarakat Indonesia ini yang bahaya jika tidak dapat di kontrol," jelasnya.
Dengan harapan pemerintah dapat mengontrol harga komoditi itu, dan dengan naiknya inflasi, pasti mau tidak mau pemerintah menaikan suku bunga, dan pasti banyak masyarakat yang beralih menggunakan investasi di USD, emas dan aset.
"Pasti yang akan aman untuk investasi akan naik ini emas dan USD karena di dukung The Fed menaikan suku bunga," pungkasnya. (TIA)