Perhitungan bisnis Menantea dan Teh Poci
Perhitungan bisnis Menantea
Tipe Standar Skema penjualan 1
- Target penjualan harian : 85
- Gross margin : Rp35.062.500
- Laba/rugi: 15.550.000
- Payback period: 11.3 bulan
Tipe Standar Skema penjualan 2
- Target penjualan harian : 105
- Gross margin : Rp43.312.500
- Laba/rugi: Rp22.150.000
- Payback period: 7.9 bulan
Tipe Autopilot
- Skema penjualan 1 (auto pilot)
- Target penjualan harian : 85
- Gross margin : Rp35.062.500
- Laba/rugi: Rp23.737.000
- Bagi hasil (50%) : Rp11.868.750
- Laba Investor : Rp6.868.750
Skema penjualan 2 (auto pilot)
- Target penjualan harian : 105
- Gross margin : Rp43.312.500
- Laba/rugi: Rp31.087.000
- Bagi hasil (50%) : Rp15.543.750
- Laba Investor : Rp10.543.750
Perbandingan Franchise Menantea dan Teh Poci, Mana yang lebih Menguntungkan. (FOTO : MNC MEDIA)
Perhitungan Bisnis Teh Poci
Selain menghitung modal, pemilik bisnis juga harus meminimalkan potensi risiko kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan. Berikut ini contoh cara menghitung laba Es Teh Poci yang dihasilkan dari Paket Hemat:
Biaya Investasi Awal: Rp8.976.500,00
Penjualan rata-rata/hari: 71 cup/hari
Harga jual Es Teh Poci: Rp5.000,00
Omset per bulan: 71 cup x 30 hari x Rp5.000 = Rp10.650.000
Biaya Variabel
- Sewa Tempat: Rp1.000.000,00
- SDM: Rp1.500.000,00
- Modal Kerja: Rp4.200.000,00
Total: Rp6.700.000,00
Laba: Rp10.500.000,00 - Rp6.700.000,00 = Rp3.800.000,00
Return On Investment (balik modal): Di bawah 3 bulan
Itulah informasi mengenai perbandingan franchise Menantea dan Teh Poci semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda dan pengetahuan bagi Anda. (MYY)