sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perikanan Indonesia Optimalkan Aset Demi Jaring Investor

Economics editor Suparjo Ramalan
01/03/2023 15:45 WIB
Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengoptimalkan asetnya untuk disinergikan dengan investor.
Perikanan Indonesia Optimalkan Aset Demi Jaring Investor. (Foto: MNC Media)
Perikanan Indonesia Optimalkan Aset Demi Jaring Investor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengoptimalkan asetnya untuk disinergikan dengan investor. Tercatat, perusahaan memiliki lebih dari 97 sebaran aset lahan di seluruh wilayah di Indonesia.

Adapun aset yang akan dioptimalkan dengan investor berupa 47 lahan yang tersebar di 19 wilayah kerja perusahaan. 

Di antaranya aset lahan di Aceh, Lampulo, Belawan, Jakarta, Banten, Tegal, Pekalongan, Bengkayang, Surabaya, Makasar, Tarakan, Denpasar, Ambon, Gorontalo, Bitung dan Sorong.

Ia menjelaskan, aset-aset perusahaan yang ditawarkan kepada investor akan dioptimalkan lebih jauh lagi. Hal ini dilakukan untuk menambah pendapatan dan keuntungan perusahaan.

“Sebanyak 47 aset PT Perikanan Indonesia sudah kami klasifikasikan menjadi 9 bidang potensi bisnis yang menarik bagi investor, baik investor dari sesama BUMN maupun swasta,” katan dalam keterangan pers, Rabu (1/3/2023).

Klasifikasi aset dibagi berdasarkan bidang potensi bisnis yaitu industri perikanan, SPBU Nelayan, pariwisata, bisnis makanan dan minuman, tambak, private villa, transit point, docking dan bisnis rumah huni.

Sigit mencontohkan klasifikasi aset untuk potensi bisnis industri perikanan akan dioptimalkan semaksimal mungkin. Aset untuk bisnis perikanan terletak di Jakarta, Sorong, Gorontalo, Pekalongan, Tarakan dan Lampulo

Di 6 lokasi tersebut, Perikanan Indonesia mengajak investor untuk memanfaatkan lahan di kawasan Pelabuhan, pemanfaatan cold storage, Unit Pengolahan Ikan (UPI), jasa perbaikan kapal atau docking dan kerja sama sarana prasarana penunjang perikanan lainnya.

Selain itu, ada pemanfaatan aset untuk tambak udang di beberapa titik yang terletak di Gorontalo, Pekalongan, Makasar dan Bengkayang.

Bahkan, Perikanan Indonesia juga memiliki  aset perusahaan yang dapat dioptimalkan menjadi private villa yang berlokasi di Sorong dan Banten.

“Aset kami di Waigeo Utara, Sorong memiliki luas 23.219 m2 yang berlokasi strategis menghadap teluk di pantai Samudera Pasifik dan memiliki dermaga khusus di lahan ini. Aset ini sesuai untuk bisnis pariwisata private villa,” tutur dia.

Berdasarkan pantauan di Business Matching, beberapa investor menaruh ketertarikan terhadap aset di Waigeo Utara ini. Adapun rencana optimalisasi lahan ini dapat berupa sewa lahan atau Kerja Sama Operasi (KSO).

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menuturkan ID FOOD Group akan menggiatkan optimalisasi aset agar tidak idle atau menjadi aset tidur.

ID FOOD dengan 16 anak perusahaan memiliki total 2.089 aset di seluruh Indonesia. Sebagian aset tersebut masih belum optimal. Dengan begitu, ID FOOD Group telah mengklasifikasikan aset sesuai bidang potensi bisnis pengembangannya.

“Dari mapping kami, total aset ID FOOD Group sebanyak 2.089 aset. Diantaranya kami akan mengantarkan optimalisasi 133 aset yang lokasinya tersebar di Indonesia,” ucap dia.

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement