Gejala yang ditimbulkan dari varian ini adalah sakit perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran serta nyeri sendi. Selain itu, beberapa pasien juga mengalami mikrotrombi atau penggumpalan darah kecil.
Dampak dari gelombang kedua dikatakan oleh Prof Wiku sangat signifikan. Total 2,5 juta orang positif terinfeksi Covid-19 dan sebanyak 94 ribu meninggal dunia.
"Angka positif rate mingguan cetak rekor tertinggi berada di 30,72 persen. Yakni enam kali lipat dari standar WHO," ujarnya.
Pencapaian penurunan di saat itu terbilang cukup berat. Dia menjelaskan bahwa tingkat keterisian rumah sakit (BOR) menyentuh angka 80 persen.
Mengatasi hal tersebut, pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk mencegah penularan Covid-19 di tengah masyarakat lebih meluas. Mulai dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang pertama kali pada tanggal 11 Januari hingga 25 Januari 2021. PPKM terus diperpanjang seiring dengan kondisi Covid-19 di tanah air. Puncaknya, PPKM Darurat ditetapkan pemerintah saat gelombang kedua Covid mulai menyapa RI di bulan Juli 2021 lalu.