IDXChannel - Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia memproyeksi harga batu bara tahun depan akan lebih rendah dibandingkan tahun 2021.
Meski demikian, permintaan batu bara masih akan tinggi seiring dengan pemulihan perekonomian global di tahun 2022.
"Setidaknya di 2022 harga kemungkinan besar tidak akan menyamai level harga tertinggi di 2021. Sebagai pelaku usaha, harapan kami di tahun 2022 harga masih di level positif di atas USD100 per ton," ujarnya ketika dihubungi, Jumat (31/12/2021).
Seperti diketahui, harga batu bara mengalami kenaikan yang luar biasa sepanjang tahun 2021. Dibuka pada level USD75,84 per ton di Januari, Harga Batubara Acuan (HBA) mengalami kenaikan pada bulan Februari USD87,79 per ton, sempat turun di Maret USD84,47 per ton.
Selanjutnya terus mengalami kenaikan secara beruntun hingga bulan November 2021 pada angka USD215,01 per ton. Rinciannya, April di angka USD86,68, Mei (USD89,74/ton), Juni (USD100,33/ton), Juli (USD115,35/ton), Agustus (USD130,99/ton), September (USD150,03/ton), dan Oktober (USD161,63/ton).