sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Permintaan Minyak Lesu, Ekonomi di Negara-Negara Arab Melambat

Economics editor Dian Kusumo
24/01/2023 16:38 WIB
Tingkat pertumbuhan ekonomi enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) diperkirakan akan menurun pada tahun ini.
Permintaan Minyak Lesu, Ekonomi di Negara-Negara Arab Melambat. (Foto: MNC Media)
Permintaan Minyak Lesu, Ekonomi di Negara-Negara Arab Melambat. (Foto: MNC Media)

"Sementara pertumbuhan produksi minyak dan gas diperkirakan akan melambat tahun ini, investasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas produksi di kawasan ini akan membuat sektor tersebut berkontribusi positif terhadap PDB utama lagi di tahun 2023,” katanya.

Minyak mentah Brent diperkirakan akan bertengger rata-rata di angka USD89,37 per barel pada tahun 2023, hampir 4,6 persen lebih rendah dari konsensus USD93,65 dalam survei November dan lebih rendah dari rata-rata USD99 per barel yang terlihat tahun lalu, jajak pendapat terpisah Reuters menunjukkan.

Arab Saudi, negara dengan ekonomi terbesar di kawasan itu dan pengekspor minyak mentah utama, diperkirakan tumbuh 3,4 persen pada tahun ini dan 3,1 persen pada 2024, sedikit lebih unggul dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini secara keseluruhan. Perekonomian negara tersebut tumbuh 8,8 persen pada 2022.

Pertumbuhan ekonomi di Uni Emirat Arab (UEA) diperkirakan hanya sebesar 3,3 persen pada tahun ini, turun dari 6,4 persen tahun lalu.
Di antara negara-negara Teluk lainnya, yaitu Qatar, Oman, dan Bahrain, pertumbuhan diperkirakan berkisar di antara 2,4 -2,7 persen pada 2023, sementara pertumbuhan Kuwait diperkirakan di angka 1,7 persen.

Meskipun pertumbuhan PDB minyak lebih rendah, pertumbuhan non-minyak diperkirakan akan tetap tangguh pada 2023, kata para ekonom dalam survei tersebut.

Para analis memperkirakan berlanjutnya surplus neraca berjalan untuk ekonomi utama Teluk, berdasarkan harga minyak yang relatif tinggi.

Arab Saudi, UEA, Qatar, dan Kuwait diperkirakan akan mengalami pertumbuhan dua digit dalam surplus neraca berjalan pada 2023, sementara Oman dan Bahrain hanya tumbuh satu digit.

Inflasi juga diperkirakan akan menimpa negara-negara Teluk dengan persentase yang bervariasi, di antaranya Oman di mana inflasi diprediksi berada di kisaran 1,9 persen, sementara angka inflasi di UEA diperkirakan akan mencapai 3,1 persen.

(DKH)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement