Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani mengatakan, proyek strategis ini akan sangat mendukung proses transisi energi di Indonesia yang menargetkan bauran energi hingga 34,3 persen pada 2034.
Enia berharap proyek ini dapat berjalan lancar, sehingga dapat mendukung RUPTL dengan target tambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW. “Dari target tersebut, 61 persen atau 42,6 GW berasal dari pembangkit EBT,” katanya dalam acara Project Launching Solar PV Manufacturing, Di Delta Mas Bekasi Jawa Barat, Senin (23/6/2025).
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Edy Junaedi juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi dari LONGi dan Pertamina NRE yang tidak hanya meningkatkan kapabilitas manufaktur Indonesia, tetapi juga dalam mengintegrasikan Indonesia ke dalam rantai pasok global dalam industri energi baru terbarukan.
“Hal ini akan memperkuat dan meningkatkan kolaborasi kedua negara dalam mempercepat transisi energi,” ujar Edy.