Mengacu data Kementerian Perindustrian, kemampuan produksi panel surya dalam negeri saat ini baru sebesar 1,6 GWp per tahun. Sehingga, dengan proyek ini akan meningkatkan kemampuan produksi nasional hingga 3 GWp agar nantinya dapat mendukung penambahan PLTS sesuai target pemerintah sebesar 300-400 GWp di 2060.
Sementara itu, CEO Pertamina NRE John Anis menyampaikan, kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam transisi energi di Indonesia.
“Dengan membangun kapasitas manufaktur lokal, kami ingin memperkuat rantai pasok solar PV dalam negeri, menurunkan biaya produksi, dan menciptakan lapangan kerja hijau yang berkeahlian tinggi,” kata John.
Menurut VP Longi Global Dennis She, kerja sama ini merupakan peluang bagi Longi dalam mengembangkan bisnis dalam industri energi di Asia Tenggara.