sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pertamina Rosneft Gandeng PLN untuk Pasok Listrik pada Pembangunan Kilang Tuban

Economics editor Michelle Natalia
24/09/2021 09:55 WIB
Pertamina saat ini sedang menjalankan serangkaian Proyek Kilang dan Petrokimia berskala mega.
Pertamina saat ini sedang menjalankan serangkaian Proyek Kilang dan Petrokimia berskala mega. (Foto: MNC Media)
Pertamina saat ini sedang menjalankan serangkaian Proyek Kilang dan Petrokimia berskala mega. (Foto: MNC Media)

Dalam sambutannya, Pahala menyampaikan bahwa penyediaan listrik untuk NGRR Tuban akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan sebagai sinergi BUMN kerja sama ini akan memberikan manfaat terkait efisiensi nasional. “Bagi PLN kerja sama ini akan meningkatkan serapan tenaga listrik sehingga akan meningkatkan pendapatan, sementara untuk Pertamina Rosneft kerja sama ini akan membuat lebih fokus untuk meningkatkan kompetitifnya," ujar Pahala.

Melalui nota kesepahaman ini, Pertamina Rosneft dan PLN akan membuka peluang untuk melaksanakan kajian bersama untuk memastikan penyediaan suplai listrik hingga 20 Megawatt (MW) selama fase konstruksi dan commissioning. Selain itu dari hasil kajian tersebut nantinya akan ditentukan skema kerja sama yang paling optimal dan menguntungkan dari aspek bisnis serta akan mencakup pada penentuan penyediaan infrastruktur penunjang dan skenario konfigurasi sistem dan peralatan.

“Fase konstruksi ditargetkan akan dimulai pada triwulan ke 3 tahun 2023 dan perkiraan kebutuhan listrik GRR Tuban pada fase ini yaitu sebesar 20 megawatt. Sedangkan untuk tahapan commissioning start-up utility yang akan dimulai di tahun pada triwulan ke 2 tahun 2026 kebutuhan listrik dapat mencapai 50 megawatt”, ungkap Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono mewakili Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. 

Lebih lanjut disampaikan, konfigurasi Kilang Pertamina Rosneft saat ini memerlukan kepastian jaminan operasional kilang tanpa terputusnya aliran listrik sehingga diperlukan pasokan listrik yang andal. “Berhentinya operasi kilang dalam 1 hari sama dengan hilangnya potensi revenue sebesar USD 34 juta (setara dengan 480 miliar Rupiah) sehingga dibutuhkan jaminan suplai energi listrik terus menerus yang andal dengan “zero total failure”,” kata Djoko.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengungkapkan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada PLN yang akan menjaga komitmen untuk penyediaan kebutuhan listrik secara andal dengan harga yang kompetitif.

Halaman : 1 2 3
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement