Kadek melanjutkan, progres lainnya adalah terkait aktivitas fisik pekerjaan Land Clearing Tahap 3, yang pada pertengahan Juni ini telah mencapai realisasi sekitar 35 persen dari target di angka 28 persen.
Kilang GRR Tuban nantinya dikembangkan dan dikelola oleh PT PRPP, sebagai perusahaan joint venture antara perusahaan minyak dan gas bumi Indonesia PT Pertamina (Persero) dengan Rosneft Singapore Pte Ltd yang merupakan afiliasi perusahaan migas Rosneft asal Rusia.
Proyek kilang ini diharapkan rampung pada tahun 2027 dan dapat menjadi jawaban atas isu pemenuhan energi nasional. Apabila tidak ada pembangunan kilang baru, maka impor BBM Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 0,53 juta barel per hari (bph) menjadi 1 juta bph atau setara dengan 68 persen kebutuhan energi nasional. (RAMA)