Ia menambahkan, posisi fiskal di tahun depan tetap prudent karena menjadi jangkar dari stabilitas perekonomian nasional.
"Pada saat risiko meningkat, harga dari cost of fund meningkat, fiskal kita harus dijaga tetap sehat namun tetap suportif. 2,84% itu lebih dari Rp530 triliun defisit. Itu cukup untuk memberikan stimulasi. Total spending kita di atas Rp3.000 triliun, atau sebesar Rp3.018 triliun, itu lebih tinggi dari tahun ini dan selama periode Covid-19," tegas Sri.
(DES)