IDXChannel - Pelaku pasar cenderung akan memilih wait and see terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi pada kuartal I-2021 masih -0,6 persen hingga -0,9 persen.
“Kinerja kuartal pertama itu kan awalnya ditargetkan akan menguat atau akan berada di zona positif. Namun, ketika menuju di kuartal kedua dan kuartal ketiga di sini kita lihat bahwa pemerintah memperkirakan adanya koreksi dalam kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama,” tutur Pengamat pasar modal Riska Afriani, dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (5/5/2021).
Selain itu, menurut Riska, daya beli masyarakat juga belum kembali pada kondisi seperti sebelum pandemi. Hal tersebut bisa dilihat dari data inflasi menjelang Ramadhan yang berada di bawah 0,2 persen.
“Padahal di Ramadhan 2019 itu mencapai 0,68 persen, sementara saat ini kita hanya berada di 0,13 persen. Jadi, kita di sini butuh dari pelaku pasar melihat apakah memungkinkan target pemerintah hingga akhir tahun ini tercapai ketika di kuartal pertama relatif terjadi koreksi untuk pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.
Lanjutnya, walau terjadi koreksi pada kuartal pertama namun beberapa indikator perbaikan ekonomi bisa menjadi trigger di kuartal kedua hingga kuartal empat.