Setelah penghentian, perjanjian yang ditandatangani CureVac untuk menjual suntikan ke Uni Eropa juga berakhir. Perusahaan mengatakan mereka berharap tidak perlu membayar kembali 450 juta Euro atau sekitar Rp7,2 triliun yang diterima yang telah digunakan untuk pengembangan vaksin.
Perusahaan Jerman termasuk bagian dari perlombaan global mencari vaksin ampuh untuk virus corona jenis baru SARS-CoV-2. Para ilmuwan dari Imperial College London awal pekan ini mengumumkan, siap menguji klinis potensi vaksin kepada sekitar 300 relawan.
Pendanaan uji klinis diperoleh dari pemerintah Inggris dan sumbangan dermawan. Saat ini di seluruh dunia ada sekitar 100 potensi vaksin virus corona yang sedang diteliti dan dikembangkan. (TIA)