IDXChannel - Aparat kepolisian baru saja mengamankan empat orang petugas Kimia Farma yang melakukan rapid tes antigen Covid-19. Mereka diamankan karena diduga menggunakan rapid antigen bekas yang didaur ulang sehingga membuat hasil pemeriksaan covid terdeteksi positif.
Berdasarkan keterangan Dirkrimsus Polda Sumatera Utara, Selasa (27/4/2021) pukul 15.45 WIB, telah mengamankan empat orang petugas Laboratorium Rapid Antigen Kimia Farma Lantai M, Bandara Kualanamu, Medan.
Keempat petugas tersebut kemudian diamankan beserta barang bukti seperti uang dan ratusan alat rapid test bekas yang sudah di cuci bersih dan telah di masukkan ke dalam kemasan.
Menanggapi fenomena ini, Epidemiolog dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengaku sangat prihatin. Sebab, menggunakan alat tes rapid antigen yang didaur ulang dapat berpontensi menimbulkan hasil keliru.
“Ini memprihatikan dan sangat berbahaya, ya. Karena bisa mengurangi akurasinya secara drastis dan menimbulkan false negative atau false positive, dan ini menghasilkan invalid result,” kata dr Dicky Budiman saat dihubungi MNC Portal, Rabu (28/4/2021).
Dia mengatakan, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan rapid antigen daur ulang, apapun kondisinya. “Sejauh ini tidak ada dan tidak boleh ada tes Covid ini yang sifatnya daur ulang. Tidak pernah ada anjuran seperti itu meski dalam keterbatasan alat,” ujarnya.
Penggunaan Rapid Tes bekas dihawatirkan berdampak pada peningkatan penularan. “Hal yang membahayakan adalah adanya potensi penularan dari penggunaan daur ulang ini. Penularan pada orang lain yang misalnya tadinya tidak membawa virus tapi penggunaan alat tes daur ulang ini masih ada virusnya, walau dibersihkan dulu, nah ini yang akan berpotensi mencelakakan orang lain,” jelas dia.
Dia juga menuturkan bahwa hal ini kemungkinan juga dapat menurunkan kepercayaan publik. “Akan berpengaruh negatif juga karena ini akan menurunkan trust publik, ada kecurigaan. Ini harus direspon dengan segera,” kata dr Dicky. “Ini harus ada klarifikasi kemudian harus ada audit,” tambahnya.
Dia juga menekankan pentingnya faktor testing dalam mengendalikan pandemi Covid-19. “Faktor testing ini sangat penting, tidak boleh main-main, tidak boleh ambil risiko. Dan hal yang lebih mengkhawatirkan adalah bisa jadi ada kongkalingkong dan ini membuat ancaman bagi kesehatan masyarakat. Buat saya ini permasalahan serius, ya,” ujarnya. (TIA)