Teguh juga menyoroti perihal HET LPG 3 Kg di seluruh wilayah Jakarta yang masih mengacu kepada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 yakni sebesar Rp16 ribu.
"Kalau di Kramat Jati tadi yang barusan kita lihat HET-nya Rp16 ribu dijual Rp16 ribu juga tapi juga kami pantau di beberapa wilayah memang ada kisaran Rp16 ribu sampai Rp19 ribu seperti itu, tapi kami sudah memantau," ujarnya.
Sementara itu, Suharini mengatakan, akan melakukan diskusi ulang dengan Dirjen Migas terkait kuota gas LPG bersubsidi di Jakarta. Selain itu akan menetapkan HET yang tepat.
"Alhamdulillah stok tersedia yang tadi disampaikan kita akan melakukan diskusi ulang dengan Pemerintah Pusat terhadap kuota yang ada di DKI Jakarta, itu yang pertama. Kemudian yang kedua, tentang usulan terhadap HET kenapa gitu, karena saat sekarang ini memang HET DKI Jakarta lebih rendah dari HET daerah sekitar," ujar Eli.
Sekadar informasi, kuota LPG 3 Kg bersubidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari Realisasi Penyaluran LPG di 2024 (ada pengurangan sekitar 1,6 persen). Dari awal, kuota LPG 3 Kg bersubidi untuk Jakarta di 2025 sebesar 407.555 MT (metrik ton), sementara Realisasi Penyaluran LPG di 2024 sebesar 414.134 MT.
(Dhera Arizona)