"Saat ini peluang pasar yang sangat besar belum didukung oleh industri solar panel dalam negeri secara maksimal. Masih terdapat disparitas harga produk solar panel dalam negeri, di mana harga impor 40 persen lebih murah dibanding harga dalam negeri," ujar Edwin, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, disparitas harga lantaran rantai pasok dalam negeri yang belum terbentuk secara end to end. Padahal target pemerintah dalam TKDN PLTS mencapai 60 persen, namun saat ini baru 40 persen.
"Untuk itu, PLN terus mendorong pembangunan ekosistem dan memfasilitasi kapabilitas nasional melalui pembuatan manufaktur solar panel dengan menghadirkan pabrikan dengan teknologi terkini," ucapnya.
Langkah ini juga sebagai upaya PLN dalam menghadirkan pasokan listrik berbasis energi bersih yang reliable, sustainable dan affordable bagi masyarakat.
"Dengan membangun industri ini, PLN akan menyelesaikan dilema energi kotor yang murah vs energi bersih yang mahal, sehingga PLN dapat mewujudkan amanah dalam penyediaan listrik yang murah dan bersih," tutur Edwin.
(FRI)