Pemilihan 19 November tidak menghasilkan pemenang yang jelas, dengan baik Pakatan Harapan (PH) dari Mr Anwar maupun Perikatan Nasional (PN) dari Mr Muhyiddin tidak dapat mengamankan mayoritas sederhana di Majelis Rendah 222 kursi.
PH memenangkan 81 kursi sementara PN mengelola 73, menempatkan keduanya dalam posisi untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Sebuah koalisi perlu didukung oleh setidaknya 112 anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Kedua koalisi berebut untuk menggalang dukungan dari BN, GPS dan Gabungan Rakyat Sabah (GRS).
BN yang finis di urutan ketiga berhasil menyabet 30 kursi. GPS memenangkan 23 kursi sementara GRS muncul sebagai pemenang dalam enam kursi.
Raja telah meminta PH dan PN untuk membentuk pemerintahan persatuan, tetapi yang terakhir menolak saran itu.
Setelah pertemuan para penguasa Melayu pada 24 November mengenai kebuntuan politik, Istana Negara mengumumkan bahwa Anwar akan menjadi perdana menteri berikutnya.
Setelah dilantik pada 24 November, Anwar mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah persatuan terdiri dari PH, BN dan GPS. Pemerintah juga termasuk Parti Warisan Sabah, Malaysian United Democratic Alliance dan anggota parlemen independen lainnya.
(DKH)