IDXChannel - S&P Global melaporkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia melemah menjadi 46,7 pada April 2025 dari 52,4 di bulan sebelumnya.
Ini merupakan kontraksi pertama dalam lima bulan. Skor di bawah 50 persen mengindikasikan penyusutan, sementara angka di atasnya mengisyaratkan pertumbuhan.
Menurut S&P Global, penurunan PMI Manufaktur Indonesia disebabkan penurunan output dan permintaan baru. Produksi turun tajam pada laju tercepat sejak Agustus 2021.
Data terkini menunjukkan penurunan tajam pada pekerjaan baru untuk pertama kalinya dalam lima bulan. Permintaan dilaporkan melemah, baik dari pasar domestik maupun luar negeri.
"Sektor manufaktur Indonesia memasuki triwulan II-2025 dengan catatan kurang baik, kontraksi pertama dalam lima bulan di tengah penurunan tajam pada penjualan dan output," kata Ekonom S&P Global Market Intelligence Usamah Bhatti dalam keterangan persnya pada Jumat (2/5/2025).