IDXChannel - Jerat pinjaman online (pinjol) hingga judi online sepanjang 2023 menjadi fenomena yang meresahkan masyarakat Indonesia secara luas.
Dampak finansial yang ditimbulkan dari adanya pinjol hingga judi online tak main-main. Mulai dari hilangnya uang, kriminalitas yang semakin meningkat, hingga aksi mengakhiri hidup karena terlilit utang.
Kondisi ini menjadi ironi tatkala bangsa Indonesia ingin keluar dari jebakan middle income trap menjadi negara maju. Nyatanya, literasi keuangan di kalangan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah masih cukup rendah.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan judi online dan pinjol merupakan satu ‘lingkaran setan’ yang berujung pada tindak kriminalitas. Oleh karena itu, pemberantasan keduanya harus dilakukan secara holistik agar dapat tuntas sampai ke akar.
“Awalnya dari judi online, karena uangnya sudah habis, maka dia akan lari ke pinjol karena syaratnya mudah dan cepat cair. Ujungnya bisa tindakan kriminal seperti kasus pembunuhan mahasiswa UI,” jelasnya dikutip dari lama resmi Kemenkominfo, Senin (21/08/2023).
Menkominfo mengakui bahwa upaya pemerintah untuk memberantas pinjol ilegal masih menghadapi tantangan. Menurutnya hal itu terjadi karena aplikasi dan laman situs pinjol ilegal mudah dibuat dengan server lebih banyak berada di luar negeri. Oleh karena itu, Menteri Budi Arie mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan data pribadi masing-masing. Menurutnya, data-data pribadi ini sangat vital dan berbahaya jika disalahgunakan.
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat agar mereka dapat lebih memahami risiko pinjol ilegal,” jelasnya.
Di lain pihak, Otoritas jasa keuangan atau (OJK) juga menyatakan baru saja memblokir sebanyak 4.000 rekening judi online secara nasional.
“OJK telah memerintahkan langsung ke perbankan untuk memblokir rekening yang terindikasi judi online. Dan hasilnya, sebanyak 4.000 rekening sudah diblokir," katanya saat ditemui di kantor OJK Cabang Cirebon, Rabu (20/12/2023).
Kasus Judi Online
Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp500 triliun. Angka itu terhitung dalam kurun waktu 2017-2023.
Aktivitas transaksi judi online di tengah masyarakat semakin meningkat tiap tahunnya. Sepanjang tahun ini, PPATK tengah menganalisis 159 juta lebih transaksi terkait judi online sepanjang tahun 2023. Nilai transaksinya mencapai Rp160 triliun. (Lihat grafik di bawah ini.)
"Tahun 2023 sampai dengan saat ini, PPATK sedang menganalisis lebih dari 159 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp160 triliun terkait dengan judi online. Jika digabungkan dari tahun-tahun sebelumnya, angkanya sangat besar. Bisa mencapai lebih 200 triliun," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana kepada CNN Indonesia, Rabu (4/10).
Laporan itu sejalan dengan tren pencarian kueri di Google sepanjang 2023. Sepanjang 2023, Google mencatat ragam kueri yang paling banyak dicari pengguna di Indonesia adalah terkait dengan judi online. Kueri penelusuran merupakan frasa atau kombinasi kata kunci yang dimasukkan pengguna untuk menemukan hal-hal yang menarik di mesin pencari Google.
Mengutip laman resmi Google, kueri Google tidak hanya mencerminkan penelusuran yang dilakukan orang-orang di mesin pencari itu setiap hari. Data ini juga mencakup aktivitas penelusuran tidak teratur, seperti penelusuran otomatis atau kueri yang mungkin terkait dengan upaya mengirim spam ke hasil penelusuran Google.