sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prabowo Sodorkan Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia, Bagus buat Ekonomi Global

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
07/06/2023 17:42 WIB
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengejutkan khalayak internasional dengan proposal perdamaian yang ia sampaikan untuk Rusia dan Ukraina.
Prabowo Sodorkan Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia, Bagus buat Ekonomi Global. (Foto: iNews)
Prabowo Sodorkan Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia, Bagus buat Ekonomi Global. (Foto: iNews)
  1. Kenaikan Biaya Energi dan Krisis Uni Eropa

Uni Eropa mengalami krisis energi karena menolak menggunakan hasil energi dari Rusia. Padahal, ketergantungan mereka terhadap LNG Rusia sangat besar. Dampaknya, biaya energi di kawasan itu sempat meroket pada 2022.

Harga minyak mentah juga terpantau mencapai posisi tertinggi akibat krisis dan perang tersebut.

  1. Lonjakan Pengeluaran Pertahanan Global

Perang di Ukraina telah memperkuat komitmen Eropa untuk meningkatkan pembelanjaan pertahanan, seperti halnya ancaman yang dirasakan dari China.

Produsen pertahanan utama juga mendapat manfaat. Tren ini sudah tercermin dari lonjakan harga saham para perusahaan senjata.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi anugerah bagi perusahaan pertahanan AS yang memproduksi missiles, aircraft carriers, bomber jets, surveillance technology, dan satelit militer.

Beberapa perkiraan menunjukkan pengeluaran pertahanan Eropa dapat meningkat sekitar dua pertiga antara tahun 2021 dan 2026, mencapai €488 miliar atau sekitar USD531,4 miliar.

Saham beberapa perusahaan pertahanan AS, termasuk Lockheed Martin Corp., (LMT) Northrop Grumman Corp., (NOC), dan Raytheon Technologies Corp. (RTX), mendapat manfaat dari peningkatan pengeluaran negara untuk membeli senjata.

Mengutip Investopedia, tiga saham pertahanan juga mennjadi saham pertahanan dengan nilai terbaik pada 2022. Di antaranya adalah Leonardo DRS Inc (DRS), Triumph Group Inc (THI), dan Huntington Ingalls Industries Inc (HII). (Lihat tabel di bawah ini.)

  1. Tekanan De-Globalisasi Meningkat

Rantai pasok global sempat terganggu akibat pandemi Covid-19. Namun, perang Rusia-Ukraina semakin memperburuk kondisi ini.

Perang ini menyebabkan risiko de-globalisasi meningkat yang berarti akan terjadi kenaikan harga dan menambah tekanan inflasi.

Diketahui sejumlah komoditas global mengalami kenaikan signifikan akibat perang ini, salah satunya gandum.

Perang Rusia-Ukraina ini sempat menambahkan tekanan ke harga gandum. Hal ini karena Ukraina dan Rusia merupakan pengekspor utama komoditas ini. Bank Dunia mencatat, harga gandum meroket 29,98% ke USD382,5 per ton pada Juli 2022 dibanding tahun sebelumnya.

Untuk itu, sebenarnya proposal perdamaian Prabowo bisa dilihat dalam kacamata konstruktif di mana dampaknya akan bagus untuk pemulihan ekonomi global. Namun, sejumlah pro kontra kini menyelimuti langkah sang jenderal. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement