"Kami instruksikan ke bagian pemerintahan untuk Camat dan Lurah memonitor warga dari luar negeri agar segera dilaporkan dan diawasi jangan sampai lolos, dari manapun harus dilaporkan mulai dari RT, RW, Lurah, Camat harus ada datanya dan harus kita awasi karena Omicorn ini salah satu penyebarannya dari perjalanan luar negeri," tegas Bima.
Bima menilai kehadiran Omicron di wilayah Kota Bogor tinggal menunggu waktu karena varian tersebut memang lebih cepat menular dan sulit menghindar. Yang pasti, pihaknya akan terus menggencarkan 3 T (trasing, testing dan treatment).
"Saya kira tinggal tunggu waktu saja, saya kira di Bogor juga nanti akan ada kasusnya, karena sulit untuk menghindar, Delta saja kita sulit menghindar. Omicorn ini penyebarannya lebih cepat dari delta jadi sulit untuk menghindar. Jadi kembali lagi arahan dari pemerintah pusat 3T kita gencarkan kembali, penelusuran itu penting, walaupun secara data belum diiringi keterisian rumah sakit dan tingkat vataliti tetapi tetap 3T harus digencarkan. RW, RT siaga kita aktivasi kembali. Jadi kalau ada sedikit gejala dari warga patut dicurigai Omicorn. Semuanya diaktivasi, RSUD disiagakan semuanya disiagakan," tutupnya.
(NDA)