Business matching sendiri menjadi upaya memperluas akses pasar pelaku UMKM melalui program Kemendag, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
“Business matching akan terus berlanjut pada kuartal II-2025 dengan mempertahankan intensitas pelaksanaan serta melibatkan lebih banyak UMKM. Kami juga terus berkoordinasi dengan pembina UMKM dalam mengkurasi pelaku UMKM yang sesuai dengan permintaan buyer,” ujar Puntodewi.
Puntodewi optimistis potensi transaksi yang dihasilkan dari business matching akan terus meningkat seiring dukungan penuh dari para perwakilan perdagangan RI di luar negeri untuk promosi ke mancanegara. Puntodewi memastikan koitmen Kemendag untuk terus mengawal setiap potensi transaksi hingga terkonversi menjadi realisasi transaksi.
“Di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global, Kemendag akan terus berupaya menciptakan peluang transaksi dagang untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia. Kami berusaha untuk meningkatkan ekspor melalui berbagai strategi, termasuk membuka pasar baru dan perluasan pemanfaatan perjanjian dagang,” kata Puntodewi.