Pernyataan tersebut menanggapi berita Bloomberg, Jumat (14/6), di mana menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Prabowo berencana mendanai janji kampanyenya.
Di antaranya termasuk makan siang gratis dengan terus meningkatkan rasio utang ke level tertinggi dalam dua dekade.
Bloomberg mengatakan, putra ekonom terkemuka, mendiang Soemitro Djojohadikoesoemo, tersebut akan meningkatkan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 2 poin persentase setiap tahun selama lima tahun ke depan.
Peningkatan bertahap akan memberikan ruang bagi tim ekonominya untuk menyesuaikan diri terhadap hambatan jika dibandingkan dengan menambah utang sekaligus.
Hal ini akan membuat utang negara mendekati 50 persen dari PDB pada akhir masa jabatan dalam lima tahun dari sekitar 39 persen pada 2024. Kondisi ini berpotensi mencapai tingkat share tertinggi sejak 2004.
Walaupun Prabowo sebelumnya telah membicarakan kemungkinan meningkatnya utang negara selama masa kampanye, komitmennya untuk melakukan hal tersebut dan rincian bagaimana hal itu akan dilakukan sebelumnya tidak diketahui.
Langkah ini akan menandai perubahan penting bagi negara dengan Indonesia sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara.
Mengingat, Indonesia selama ini mengandalkan kebijakan fiskal konservatif untuk menjaga kepercayaan investor.
Sebelumnya, Morgan Stanley sempat memangkas peringkat ekuitas alias pasar saham Indonesia menjadi underweight di Asia dan negara berkembang pada Selasa (11/6/2024).
Melansir dari Bloomberg, ahli strategi di Morgan Stanley menulis dalam sebuah catatan, kebijakan fiskal Indonesia dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) menimbulkan risiko terhadap investasi saham.
“Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan serta beberapa kelemahan di pasar Valas di tengah masih tingginya suku bunga AS dan prospek dolar AS yang kuat,” kata ahli strategi Morgan Stanley Daniel Blake, Senin (10/6).
Bloomberg juga mencatat, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengabaikan kekhawatiran mengenai pelemahan nilai tukar rupiah baru-baru ini. Ini menandakan mungkin hanya ada sedikit tekanan politik bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga minggu depan.
“Masih dalam posisi yang baik. Depresiasi rupiah sejalan dengan mata uang lainnya karena semua negara mengalami hal yang sama, tertekan oleh dolar,” ujar Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, Senin (10/6).
Menurut Bloomberg, komentar Presiden ini sangat kontras dengan sikap Indonesia pada April, ketika seluruh birokrasi pemerintah disiagakan untuk membantu membendung pelemahan mata uang.
Prabowo juga sempat mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg bulan lalu bahwa Indonesia bisa “lebih berani” dengan belanja pemerintah.
“Kita merupakan salah satu negara dengan rasio utang terhadap PDB terendah di dunia, jadi sekarang saya pikir inilah saatnya untuk lebih berani dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Prabowo.
Prabowo, yang akan dilantik sebagai presiden pada Oktober, membutuhkan dana untuk memenuhi janji kampanyenya berupa makan siang gratis yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp460 triliun per tahun.
Anggaran ini bahkan lebih besar dari jumlah dana seluruh defisit anggaran tahun 2023. (ADF)