“Intervensi Bloomberg bukan rahasia lagi, data terbuka siapa yang mendapatkan apa untuk agenda apa. Mereka masuk dalam wilayah kebijakan menggunakan NGO, dan lembaga-lembaga di Indonesia dengan mengucurkan dana,” ungkapnya.
Penetrasi Bloomberg Philanthropies dalam gerakan anti tembakau sejatinya tak cuma mengalir ke lembaga swadaya masyarakat, melainkan juga kepada pejabat-pejabat pemerintah di sejumlah negara.
Di Filipina misalnya, otoritas kesehatan dan badan pengawas kesehatan mereka terbukti menerima dana dari Bloomberg untuk meloloskan regulasi anti tembakau. Tak cuma Filipina, beberapa negara lain seperti beberapa pemerintah daerah di China pun terbukti menerima dana Bloomberg Philanthropies untuk menyusun regulasi anti tembakau.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Benny Wachyudi, turut menduga ada kepentingan gerakan anti tembakau yang dikomandoi Bloomberg Philanthropies dalam Seruan Gubernur ini.
“Saya menengarai ada Bloomberg Philanthropies, ada kerja sama dukungan (ke Sergub No 8 tahun 2021). Saya membaca ada satu surat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Bloomberg Philanthropies yang mengucapkan terima kasih. Di sana kaitannya menurut pemahaman saya,” ungkap Benny