sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Banyak Masalah, Dirut KAI Sepakat Audit Investigasi

Economics editor Suparjo Ramalan
02/09/2021 06:25 WIB
Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo, mengakui ada komunikasi yang kurang baik dalam proyek KCJB.
Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo, mengakui ada komunikasi yang kurang baik dalam proyek KCJB. (Foto: MNC Media)
Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo, mengakui ada komunikasi yang kurang baik dalam proyek KCJB. (Foto: MNC Media)

Kedua, konsorsium China, Beijing Yawan HSR Co. Ltd. dengan kepemilikan sebesar 40 persen. Konsorsium ini terdiri atas lima perusahaan yakni CRIC dengan saham 5 persen, CREC sebanyak 42,88 persen, Sinohydro 30 persen, CRCC 12 persen, dan CRSC 10,12 persen.

Di internal konsorsium Indonesia, KAI sebagai BUMN di sektor perkeretaapian sekaligus menjadi anggota di dalamnya menilai Wijaya Karya sebagai pimpinan proyek KCJB kurang tepat. Sebab, perseroan adalah BUMN di sektor konstruksi dan bukan perkeretaapian.

Namun, secara aset Wijaya Karya mencatatkan sahamnya sebesar 38 persen. Artinya, paling tinggi dari KAI, PTPN VIII, dan Jasa Marga.

"Pimpinan bisa membayangkan lead dari pada proyek ini adalah Wijaya Karya itu perusahaan apa? konstruksi. Sekarang yang dibangun apa? Kereta api, orang saya itu orang kereta api, ini diambil konstruksi. Nyambung nggak nih bahasanya," ungkap dia. 

KAI pun mendukung usulan Komisi VI DPR untuk dilakukan audit investigatif atas perkara pendanaan proyek. Didiek menyebut, pihaknya sudah membicarakan opsi tersebut dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. 

Halaman : 1 2 3
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement