IDXChannel - Pemerintah saat ini sedang gencar membangun The Mandalika sebagai salah satu lokomotif kebangkitan industri pariwisata tanah air pasca-pandemi COVID-19. Pembangunan kawasan ini sendiri diperkirakan akan menelan dana sampai Rp7 triliun.
Untuk mencapai itu, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tekah meneken paket pengembangan infrastruktur dasar area Timur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
"Pengembangan infrastruktur dasar The Mandalika diharapkan akan meningkatkan daya tarik dan nilai jual kawasan di mata investor," kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer, di Nusa Dua, Bali, Jumat (5/3/2021).
Dia menjelaskan, paket Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) itu dibiayai penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Ini merupakan pembiayaan pertama secara mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.
Paket MUTIP terdiri paket I dan II. Paket I berupa pekerjaan infrastruktur dasar di area barat dan tengah The Mandalika yang akan dikerjakan PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Bunga Raya Lestari.
Paket II digarap PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) di wilayah timur The Mandalika. Meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan dan konstruksi masjid area timur.
Paket II nantinya akan semakin melengkapi infrastruktur dasar yang telah dibangun serta meningkatkan daya tarik dan nilai jual kawasan di mata investor. "Sehingga akan semakin banyak investor yang akan berinvestasi di The Mandalika," ujar Abdulbar.
Dari sisi investasi, hingga saat ini, setidaknya sudah hampir 200 Ha sedang berproses untuk dikerjasamakan dalam berbagai bentuk properti, seperti hotel bintang 4 dan 5, area komersial, hingga SPBU.
Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan. "Guna menyambut normalisasi pariwisata setelah proses vaksinasi selesai," pungkasnya. (TYO)